Beranda | Artikel
Keutamaan Ilmu dan Ulama
Kamis, 13 Juli 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Keutamaan Ilmu dan Ulama merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah pada Ahad, 20 Dzulhijjah 1444 H / 9 Juli 2023 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Keutamaan Ilmu dan Ulama

Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah ilmu tentang agama. Al-Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah ketika menyebutkan tentang definisi ilmu, beliau berkata: “Hakikat ilmu adalah yang difirmankan oleh Allah, dan disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan apa yang dipahami oleh para sahabat, bukan sesuatu yang sifatnya dibuat-buat. Ilmu bukan dengan menabrakkan antara dalil dengan pendapat ulama.”

Imam Asy-Syafi’i berkata: “Ilmu adalah yang ada padanya ucapan haddatsana (ungkapan untuk menunjukkan bahwa sanadnya bersambung sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam). Selain itu hanyalah was-was setan saja.”

Artinya kalau ilmu itu tidak nyambung kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, itu hakikatnya bukanlah ilmu. Maka setiap ilmu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits dan apa yang dipahami oleh para sahabat, itu hakikatnya bukan ilmu.

Oleh karena itu majelis bid’ah tidak disebut majelis ilmu. Karena bid’ah bukan ilmu, bid’ah hakikatnya terputus dan tidak sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Demikian pula setiap orang yang berbicara dalam agama ini tanpa ilmu, hanya sebatas pendapat-pendapat, ini pun hakikatnya bukan ilmu.

Belajar ilmu agama itu merupakan perkara yang wajib bagi setiap muslim, baik itu yang sifatnya wajib ain maupun wajib kifayah. Allah mencela orang yang hanya berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang akhirat.

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

“Mereka hanya berilmu tentang lahiriah kehidupan dunia, sementara mereka lalai dari kehidupan akhirat.” (QS. Ar-Rum[30]: 7)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إن اللهَ يَبغضُ كلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ، سَخَّابٍ في الأسواقِ، جيفةٍ بالليلِ، حِمارٍ بالنهارِ، عالمٍ بأمرِ الدنيا، جاهلٍ بأمرِ الآخِرةِ

“Allah benci kepada orang yang sombong, kasar, suka berteriak-teriak, diwaktu malam bagaikan bangkai, diwaktu siang bagaikan keledai, berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang akhirat.” (HR. Ibnu Hibban)

Ternyata orang yang berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang akhirat termasuk orang yang dibenci oleh Allah.

Diantara tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk ilmu. Allah berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً…

“Ingatlah ketika Rabbmu berkata kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menciptakan makhluk yang akan berbuat kerusakan di muka bumi dan mengucurkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Allah berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui’.” (QS. Al-Baqarah[2]: 30)

Lalu Allah ingin memperlihatkan kepada malaikat hikmah diciptakannya Nabi Adam. Allah berfirman setelahnya:

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

“Allah pun mengajarkan kepada Nabi Adam nama-nama seluruhnya, kemudian Allah menampakkan kepada para malaikat, lalu Allah berfirman: ‘Coba beritahu kepadaKu tentang nama-nama itu semuanya jika kalian orang-orang yang benar.`” (QS. Al-Baqarah[2]: 31)

Tampaklah kepada malaikat hikmah diciptakan Nabi Adam. Ternyata Allah menciptakan Nabi Adam untuk ilmu. Ternyata Allah lebihkan Nabi Adam di atas malaikat dengan ilmu.

Manusia dengan ilmu bisa lebih tinggi dan lebih mulia dari malaikat, dan manusia tanpa ilmu bisa menjadi lebih rendah daripada binatang ternak.

Anjuran Menuntut Ilmu

Di dalam Al-Qur’an, Allah banyak sekali memerintahkan untuk menuntut ilmu. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfriman dalam surah Al-Mujadilah:

… يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ…

“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan derajat orang-orang yang berilmu diatasnya beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah[58]: 11)

Kata Ibnu Abbas, artinya Allah mengangkat derajat orang berilmu diatas orang yang tidak berilmu dengan derajat yang banyak sekali. Ini ditunjukkan oleh hadits yang masyhur:

فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ

“Keutamaan seorang ulama dibandingkan ahli ibadah seperti keutamaan bulan dimalam bulan purnama dibandingkan bintang-bintang.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang menganjurkan kita menuntut ilmu. Belum lagi hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Di antaranya hadits yang sangat masyhur:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Siapa yang meniti jalan untuk menuntut ilmu (agama), maka Allah akan mudahkan jalannya ke surga.” (HR. Muslim)

Lihat juga: Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Aku menguasai satu bab ilmu lebih aku sukai daripada mati syahid 70 kali.”

Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Aku menguasai satu bab ilmu lebih aku sukai dari aku menginfakkan seluruh hartaku dijalan Allah.”

Para ulama sampai mengatakan demikian karena dengan ilmu manusia kenal Allah, dengan ilmu manusia kenal syariat Allah, dengan ilmu manusia tahu bagaimana cara shalat, cara zakat, cara puasa, tahu tentang tujuan hidup dia di dunia untuk apa. Dengan ilmu lurus ibadahnya, lurus niatnya, lurus sikap dan akhlaknya, jadi halal mata pencahariannya, selamat dia dikuburnya, dan dengan ilmu ia selamat di akhiratnya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian Jangan Fitnah Dirimu Sendiri


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53024-keutamaan-ilmu-dan-ulama-2/